Cari Blog Ini

Sabtu, 03 Februari 2018

[Resensi] Keberanian Guru Bereksperimen di Kelas



(Dimuat di Jateng Pos, Minggu 12 Nov'2017)

Judul Buku. : Inspiring Classroom Stories
Penulis.        : Niken Purwani
Penerbit       : Bhuana Ilmu Populer
Cetakan       : I,  2017
Tebal            : 304 hlm
ISBN             : 978-602-394-718-8

Gaya penulisan buku ini menyerupai seri Chicken Soup for The Souls. Empat puluh cerita mewakili pengalaman  Niken saat  mengajar di beberapa tempat, baik sebagai guru Bahasa Inggris maupun guru BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing). Pembaca diajak menyelami mutiara hikmah dan inspirasi di balik setiap pengalaman tersebut. Ada yang mengharukan, ada pula yang menghibur, serta lebih banyak lagi yang mencerahkan wawasan pembaca.

Seorang guru sebaiknya berani bereksperimen dalam menyampaikan bahan ajarnya. Karena terkadang situasi kelas yang dihadapi kurang kondusif. Dalam  kisah 'Lempar Bola Perkenalan', Niken menghadapi tiga orang murid remaja yang berasal dari Australia. Tiga remaja itu terlihat bosan dan tidak berminat mengikuti kelas. Padahal Niken harus mengulang materi perkenalan untuk mereka. Dalam situasi tersebut berpikirlah sebuah ide di kepalanya, yakni mengajak mereka bermain lempar tangkap bola sembari berdialog. Akhirnya tujuan pengajarannya tercapai tanpa disadari tiga muridnya itu. "Mengajar adalah tentang kesabaran dan pantang menyerah terhadap suatu halangan. Jika kau merasa terdesak, bisa jadi akan muncul ide-ide brilian yang akan menghidupkan kelasmu!" (hal. 35).

Ketegasan adalah sikap yang perlu ditegakkan seorang guru, di hadapan murid-muridnya. Dengan sikap tegas, sang guru mengarahkan tujuan yang seharusnya dicapai oleh sang murid. Karena sering kali godaan untuk lalai dari koridor pembelajaran menyapa guru dan murid tersebut. Di suatu masa saat Niken mengajar kelas training bagi para sopir dump-truck di perusahaan pertambangan Kal-Tim, dia mengalami godaan menjurus pelecehan dari mereka. Alih-alih menerima pasrah, Niken memilih menegaskan posisinya sebagai guru. Bahkan mengancam melaporkan perbuatan mereka pada perusahaan agar mereka memperoleh sanksi. Apa yang dilakukannya kelak berbuah manis. Murid-muridnya berbalik segan dan menghormati Niken, sehingga tujuan pembelajaran mereka tercapai ( Siulan Itu, hal. 85).

Terkadang seorang murid yang bertalenta tinggi, tidak didukung oleh kemudahan situasi dan kondisi. Di sinilah peranan guru amat diperlukan, untuk mendukung, menyemangati, bahkan mencarikan jalan keluar yang diperlukan. Seperti kisah Yodida, salah seorang murid di SMAN1 Cilacap tempat Niken kini mengajar. Dia anak yang jago bahasa Inggris, berbakat di seni tari, namun berasal dari keluarga kelas menengah ke bawah yang broken home. Saat Yodida mendapat beasiswa pertukaran pelajar ke luar negeri, dia terkendala biaya. Niken sebagai gurunya berinisiatif menghubungi ikatan alumni SMA 1 Cilacap, mencarikan jalan keluar. Pada akhirnya Yodida berhasil berangkat meraih impiannya ke Arizona (Bintang itu Bernama Yodida, hal. 124).

Di dalam buku ini Niken juga menyertakan ilustrasi metode yang dia pakai di kelas. Contoh:  realia  puzzle makanan guna membantu mengenalkan kosakata bahasa Inggris dasar untuk anak TK, dalam kisah 'Tya, Si Bola Bekel' (hal. 56). Atau papan permainan  Tic Tac Boom Game (hal. 42), yang dia gunakan saat memberi materi soal UN pada murid-murid SMA.
Paduan ilustrasi serta highlight yang dicantumkan untuk menggarisbawahi moral cerita pada masing-masing kisah, membantu pembaca memahami inspirasi yang terdapat di dalamnya. Pembaca dari kalangan umum pun akan mampu mencerna isi buku ini.

Sedikit kekurangan yang terdapat di dalam buku adalah kesalahan penempatan tanda baca. Misal ada dialog yang tidak ditutup dengan tanda petik penutup (hal. 229). Lalu adanya typo untuk nama tokoh yang seharusnya 'Pak Vincent' menjadi 'Pak Jeff' ( hal. 211). Namun demikian kekurangan tersebut tidak mengurangi manfaat yang bisa diambil dari buku ini. Tentunya buku ini direkomendasikan bagi siapa saja yang selalu ingin belajar. (*)

Cilacap, 241017

1 komentar:

  1. Masya Allah..
    Tabarakallah mba Gita..malah baru tau kalo resensi bukuku ini dirimu buat setaun lalu dan dimuat di jateng pos..Jazakillah khairan katsir ya,mbak..

    BalasHapus