Cari Blog Ini

Rabu, 22 April 2020

Simpang Siur Berita di Masa Pandemi



Mengamati Wajah-wajah. Sumber: pixabay

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Halo, sobat! Jumpa lagi kita. Selamat hari Kartini bagi para perempuan Indonesia. 🌹💐

Kita masih membicarakan si Kopidnentin, nih, Sobat. Kalian pasti sedikit banyak telah merasakan tekanan suasana akhir-akhir ini. Seperti tengah dibayangi awan hitam tebal yang menutupi sinar matahari, begitulah gambarannya. Semua ini terjadi tentu saja karena makin hari keadaan makin terasa tak menentu, para ODP dan PDP terus bermunculan. Mereka bisa jadi adalah orang yang telah kalian kenal, entah teman, tetangga, atau bahkan saudara sendiri.

Ketika Sobat ke warung dekat rumah hendak beli kopi, tahu-tahu ada pembeli yang memberikan, "Kemarin jalan S dilokdon! Ada yang positif!" Sedangkan Sobat dan si pembawa kabar itu  sama-sama tahu  bahwa jalan S  hanya berjarak satu kilometer dari wilayah Sobat. Tentu berita barusan bakal bikin kalian cemas, takut, gelisah, bukan? Acara beli kopi lalu pulang malah bisa jadi berpanjangan dengan kalian saling bicara dan bertukar ketakutan. Bener, nggak?

Nah, padahal ya, berita-berita semacam itu belum pasti kebenarannya, loh! Maksudnya?
Maksud saya, okelah jalan S sudah dilokdon. Tapi benarkah orang yang dinyatakan positif itu betul-betul positif terinfeksi Covid-19? Hmmm... Bingung jawabnya. Lalu, sudahkah ada rilis resmi mengenai status orang itu, dari RSUD atau dinas kesehatan? Hmmm... Belum, sih. Nah, itu! Itu namanya berita masih simpang siur.

Sobat, untuk mengetahui status apakah seseorang terpapar cinta atau nggak, kita bisa menandainya secara kasatmata. Sebab biasanya ada perubahan perilaku secara mencolok, yang pendiam jadi makin diam, yang cerewet jadi pendiam, misalnya. Atau tahu-tahu jadi punya hobi baru, dulu nggak suka masak sekarang hobi banget praktek resep, dulu benci mancing sekarang tahu-tahu hapal semua merk tongkat pancing. Dst, dsb, endebre-endebre. 😛

Tapi berkebalikan dengan status terpapar Corona, kita tidak bisa langsung memutuskan dari gejala-gejala yang kasatmata. Kita perlu bantuan alat tes, Sob. Karena yang kita hadapi adalah makhluk berukuran mikroskopik dan bersembunyi di dalam jaringan tubuh manusia.

Nah, berdasarkan ilmu medis terkini kita bisa tahu ada 2 jenis tes yang lazim dipakai. Pertama rapid test, kedua swab test. Saya kutip dari laman alodokter, yuk cekidot penjelasan kedua macam tes tersebut.

1. Rapid Test


Petugas medis menunjukkan alat Rapid Test. Sumber: web Kompas.com

Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, iyaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.

Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona. 

Namun perlu  diketahui, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu.
Jadi, rapid test di sini hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau COVID-19.

Tes ini ditujukan agar pemerintah dan petugas kesehatan bisa mengetahui siapa saja orang yang berpotensi menyebarkan virus Corona dan melakukan tindakan pencegahan agar jumlah kasus COVID-19 tidak semakin bertambah.

2. Swab Test

Pemeriksaan swab Test. Sumber: Borneo Post Online

Swab test, yang dimaksudkan untuk pemeriksaan konfirmasi Covid-19, adalah mengambil sampel dari saluran pernafasan (biasanya tenggorokan dan mukosa hidung), dengan alat khusus seperti cotton bud panjang. Kemudian sampel dimasukkan ke kontainer khusus dan diperiksa di laboratorium menggunakan metode RT-PCR (Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction). 

Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan kuantitatif yang dapat mendeteksi virus SARS-CoV-2 di dalam tubuh penderita, baik pada penderita dengan atau tanpa gejala (asimtomatis) - carrier.

Sekarang sudah lebih jelas, kan, Sobat? Mudah-mudahan kita terhindar dari kepanikan berlebihan kala menerima berita apa pun perihal covid-19. Karena bisa mempengaruhi daya imunitas tubuh kita sendiri. Paling aman, tetap ikuti anjuran pola hidup sehat dan bersih di lingkungan kita. Semoga wabah ini segera menghilang dari kehidupan kita. Aamiin. (*)

Cilacap, 210420

Baca juga: Sudah Jatuh, Masa Harus Ditimpa Tetangga Pula?


#Day2
#BPNRamadanDay2020



2 komentar:

  1. Informasinya membantu banget, Mbak Gita. Wah tiap hari ya sepertinya akan buat Challenge nulis di blog. Wah semangat Mbak Gita.
    Tulisan Mbak Gita jadi buat aku semangat untuk nulis lagi. Tapi bukan nulis cerita. Nulis apa aja. 😘💕

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siaap Mbak Rosi. Terima kasih sudah mampir. 😘

      Hapus