Cari Blog Ini

Selasa, 12 Mei 2020

Hal-hal yang Patut Disyukuri dari Ramadhan Tahun Ini


Foto: Pixabay


Assalamu'alaikum Wr.Wb

Allah Mahakuasa, makhluk tak kuasa. Ungkapan ini kerap saya dengungkan dalam hati dalam menyikapi kondisi sekarang. Bagaimana tidak? Ramadhan tahun lalu tentu tak pernah terbersit di benak kita, bakal mengalami situasi yang berbeda 180 derajat.

Tahun lalu kita masih melaksanakan aneka ritual bulan puasa: tarawih berjamaah di masjid, buka bersama, ngabuburit, tadarusan, dengerin ceramah-ceramah. Belum lagi segala bebunyian mercon, kembang api, atau kentongan ronda sahur yang meningkahi hari-hari puasa.

Tetapi tahun ini kita tinggalkan semuanya. Beribadah dari rumah saja. Rasa semarak menyambut Ramadhan seolah hilang. Semua gara-gara pandemi. Begitulah kira-kira yang banyak di pikirkan orang-orang.

Benarkah?

Menurut saya, tidak juga. Rasa semarak di bulan Ramadhan ini masih ada. Hanya berpindah ke dalam rumah kita masing-masing. Kegiatan-kegiatan positif untuk mengisi bulan Ramadhan menjadi terpusat dari rumah. Kini lantunan ayat-ayat Al-Quran lebih kerap terdengar dari mulut anggota keluarga.  Para ayah mendapat kehormatan mengimami shalat tarawih. Bukankah itu indah?

Ya, di balik musibah yang menimpa, tetap Allah sediakan banyak kebaikan dan hikmah bagi manusia. Tetap ada hal-hal yang patut disyukuri. Misalkan saja:

1. Masih diberi umur dan iman untuk menjalani Ramadhan


Bagaimanapun kondisinya, Ramadhan tetaplah istimewa, datang hanya setahun sekali. Alhamdulillah saya dan keluarga masih diberi umur hingga detik ini. Kami masih diberi kesempatan meraih pahala, dan melarung dosa-dosa yang telah ditimbun sebelumnya.

2. Kesempatan meningkatkan amal harian yang selama ini terabaikan


Dengan banyak berdiam di rumah, malah terlihat sekali betapa bolongnya amalan saya selama ini. Saya jarang shalat sunah, tadarus Al-Quran sedikit, malas membaca buku-buku agama, jarang zikiran, dan lain-lain. 😫 
Maka inilah kesempatan besar bagi saya meningkatkan ibadah. Mumpung diberi "space" luas oleh Allah. Kapan lagi?

3. Merekatkan rasa kebersamaan dalam keluarga


Keluarga kita adalah inti dari masyarakat. Bagaimana kita menginginkan punya masyarakat yang 'sehat', jika hubungan antar anggota keluarga sendiri tengah 'sakit'? 

Kejadian pandemi ini membuat kita kembali berpaling pada keluarga. Ditambah suasana puasa, klop sudah. Kita disadarkan alias diingatkan lagi untuk membersamai keluarga.
Saya bersyukur diberi kesempatan macam ini.

4. Meningkatnya rasa kepedulian sosial di masyarakat


Jumlah orang-orang yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi covid-19 amatlah banyak. Luangkan waktu untuk melihat sekitar kita sendiri. Saya yakin kita akan mendapatinya.

Bersyukur kondisi ini justru memantik rasa kepedulian sosial, dari warga untuk warga, dari masyarakat untuk masyarakat. Kepedulian melahirkan kebaikan, lalu kebaikan pun menular. Pada akhirnya kita bergandengan tangan untuk menghadapi musibah.


Hal-hal tersebut di ataslah membuat saya optimis, kita akan baik-baik saja. Ramadhan tahun ini memang luar biasa. Bagaimana menurut kalian, Sobat? (*)


Cilacap, 09-110520


#Day20
#BPNRamadan2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar