Cari Blog Ini

Selasa, 05 Mei 2020

Menjalankan Ibadah Puasa di Masa Pandemi



Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Sobat, bulan Ramadhan tahun ini sungguh berbeda dengan biasanya. Kita dipaksa oleh keadaan, untuk menjalankannya secara "sunyi", dan sederhana.

Tidak ada keramaian, dan iklan-iklan konsumtif yang lazim membanjiri. Dalam hal ini justru bagus karena mendukung semangat atau esensi berpuasa itu sendiri, yakni mengendalikan hawa nafsu. Namun tidak ada tarawih berjamaah di masjid-masjid, kuliah subuh, maupun tadarusan Al Qur'an berkelompok? Alangkah ganjilnya....

Meskipun demikian, kita harus bisa menerimanya. Karena semua  ini sudah menjadi keputusan pemerintah, dengan rekomendasi fatwa ulama, agar wabah tidak semakin meluas. Jadi tidak ada alasan untuk mengabaikan anjuran pemerintah tersebut.

Menyitir nasihat Maulana Utsman Kakosi dari Mumbai, peristiwa langka berupa wabah virus yang membuat gerak kita terbatas ini, sebenarnya merupakan karunia Allah kepada kita. Ada hikmah yang luar biasa di baliknya.

Kita diberi kesempatan untuk menguatkan hubungan dengan-Nya, melakukan banyak amalan harian di rumah, memperbaiki dan meningkatkan kualitas hubungan dengan anak dan pasangan hidup kita.

Apalagi bertepatan dengan bulan Ramadhan, benar-benar sebuah kesempatan yang mungkin tidak akan terulang lagi.

Maka yang bisa kita lakukan untuk mengisi Ramdhan kita di masa pandemi ini, antara lain:

1. Memperbanyak membaca dan mempelajari Al-Quran;

2. Melakukan zikir pagi dan zikir petang, dan memperbanyak zikir lainnya;

3. Melakukan tarawih berjamaah bersama keluarga;

4. Sediakan waktu khusus 10-15 menit untuk berdoa dan mengadu pada Allah;

5. Bekerja sama dengan pasangan kita, melakukan pekerjaan rumah tangga, mengajak anak-anak melakukan kegiatan di rumah;

6. Kurangi mengikuti perkembangan berita tentang virus. Agar hati kita tidak menjadi galau dan bertambah sedih;

7. Selalu yakin bahwa rezeki untuk kita ada, sudah diatur oleh Allah. Sehingga kita tidak berputus asa dan tetap melakukan usaha yang terbaik yang kita mampu;

8. Luangkan waktu melihat keadaan di sekitar rumah, saling menguatkan dan memberi perhatian pada tetangga yang barangkali sedang kesulitan.


Img. Pixabay

Semoga apa yang telah saya tulis dapat bermanfaat. Mudah-mudahan usai Ramadhan kelak kita bermetamorfosis menjadi manusia yang lebih indah. Seperti kupu-kupu yang menetas dari kepompong nya. (*)

Cilacap, 040520


#Day15
#BPNRamadhan2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar